Menurut data yang ada, dalam setahun, Indonesia merupakan Negara yang paling banyak berangkat Haji dan Umroh.
Oleh karenanya, di Saudi, banyak warung-warung yang menyajikan makanan Indonesia.
Selain warung makanan, banyak juga orang yang berjualan kain khas Arab (cara memasarkannya dengan cara teriak-teriak pake bahasa Indonesia) contohnya seperti dibawah ini :
Pedagang :"Mari sini, kain Arab murah, ayo beli-beli, murah"
(Banyak yang tertarik, karena di belakang kios itu ada tulisan "Ditanggung Tidak Luntur" serentak orang-orang pada beli banyak)
Pembeli :"Berapa harganya bang? (ngomong "bang" karena kebawa belanja di Tanah Abang)
Pedagan : (menyebutkan harga)
Pembeli :"oke deh, ane ambil yang merah, ijo, ama biru"
Pedagang :"Siap, bungkus dah"
-Setelah si pembeli pulang ke Indonesia, dan kain itu dipakai, ternyata kainnya luntur semua! si pembeli pun marah, karena jelas-jelas di kios pedagang itu ada tulisan "Ditanggung Tidak Luntur"? kenapa masih luntur juga??-
-Tahun berikutnya si pembeli itu seorang juragan di daerah ciamis, dia pun balik lagi untuk melaksanakan umroh, tapi dia sambil membawa "kain" yang telah digunakan dan menjadi luntur-
Akhirnya si pembeli sampai ke kios si pedagang itu lagi
Pembeli :"Wan, ini apa-apaan nih? ane udah beli mahal-mahal, katanya kaga luntur, ini luntur buktinya?"
Pedagang :"Ente salah, coba baca bae-bae deh tuh "spanduk"
Pembeli :"Ditanggung Tidak Luntur"
Pedagang :"Ente salah, itu kan model bacanya di Indonesia dari kiri ke kanan, ini kan di Arab, bacanya dari kanan ke kiri.. Jadi bacanya?"
Pembeli :"Luntur Tidak Ditanggung" ~,~
Pembeli ;"zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz"
No comments:
Post a Comment